Saturday, September 22, 2012

10 Musisi Indonesia Go International

Sebenarnya musisi Indonesia tak kalah dengan musisi asing. Bahkan bisa dibilang mereka juga memiliki musikalitas yang sama. Sayangnya hanya kesempatan dan apresiasi yang membuat para musisi Indonesia sedikit ketinggalan.
Tetapi dengan kemajuan teknologi menunjang para musisi tersebut untuk bergerak di luar batas. Mereka dengan gigih mempromosikan diri agar memiliki kesempatan yang sama untuk berkarir atau menggelar konser di luar negeri.

Berikut band yang membuktikan diri dalam menembus kancah musik internasional. Sebagai catatan mereka konser di luar negeri tidak dilihat oleh warga negara Indonesia yang berdomisili di sana, melainkan orang asing yang belum tahu atau tahu sedikit tentang mereka.

1. NOAH

Setelah menahbiskan diri dengan mengganti nama menjadi NOAH, Ariel Cs pun membuat sebuah gebrakan baru dnegan menggelar tur 2 benua 5 negara dalam satu hari. Bagi mereka ini sebuah tur momentum sekaligus untuk memperkenalkan nama dan album baru.
Australia yang masih jarang dijamah oleh musisi Indonesia menjadi tujuan NOAH. Ternyata sambutan cukup menggembirakan.Sama halnya di Hong Kong, Singapura dan Malaysia di mana mereka telah merindukan Ariel dan kawan-kawan yang bermetamorfosis menjadi NOAH.

2. Agnes Monica

Berbagai penghargaan yang di Indonesia tak membuat Agnes Monica berpuas diri. Dia pun mencoba peruntungannya di luar negeri. Bagi Agnes go international adalah sebuah impian yang akan terus ia kejar.
Pencapain terbesar Agnes adalah saat dia menjadi international host di red carpet American Music Awards 2010. Impian Agnes pun tercapai setelah dua sign kontrak dnegan Sony/ATV Music Publishing untuk penggarapan album internasionalnya.

3. Ruth Sahanaya

Tahun 2011 lalu menjadi tahun bagi Ruth Sahanaya. Penyanyi bertubuh mungil ini merayakan karirnya yang ke-25 tahun. Setelah sukses menggelar konser di Indonesia, penyanyi yang akrab dipanggil Uthe ini juga menggelar konser di Singapura pada 10 Juni 2011 lalu di Esplanade Concert Hall.
Ternyata tak berhenti di Singapura saja. Uthe juga dimintai untuk tampil di Malaysia  di Plenarry Hall, Kuala Lumpur Convention Center pada 17 Desember 2011 lalu. Konser tersebut juga didatangi oleh orang nomor satu di Malaysia, Mahatir Muhammad.

4. Slank

Berhasil merengkuh penggemar di seluruh Indonesia tak membuat Slank puas. Mereka mencoba untuk melebarkan karirnya secara luas hingga ke luar negeri. Salah satu cara adalah merilis album dengan versi bahasa Inggirs.
Tak tanggung-tanggung produser gaek, Blues Saraceno didaulat untuk menangani album ini. Slank pun menjadwalkan untuk mengarap lagunya di studio City Sound. Selain menggarap lagunya, Slank juga mencoba tampil di klub dan bar di Amerika dan memperoleh respon positif dari musisi lainnya. Sebelumnya Slank juga pernah menggelar konser di Jepang, Malaysia dan di Korea Selatan.

5. Cupumanik

Who's said grunge is dead? Empat pria yang tergabung di Cupumanik ini memilih grunge sebagai genre mereka dan berhasil menyuarakan hingga di ajang pentas internasional.
Berawal dari keisengan sang manajer yang mendaftarkan Cupumanik untuk sebuah festival yang nantinya pemenang akan dikirim ke Kanada untuk tampil di festival bergengsi Envol Et Macadam. Bagi Cupumanik ini adalah suatu berkah, terlebih mereka tidak memprioritaskan untuk tampil di sini.
Mereka mendapatkan sebuah pengalaman yang menakjubkan untuk tampil di pentas internasional dan dilihat oleh penikmat musik yang tak tahu siapa Cupumanik. Rasa bangga semakin bertambah karena mereka juga mewakili Indonesia di ajang tersebut.

6. Mocca

Mengusung musik yang unik yang terpengaruhi swing, bossanova, Swedish pop dan jazz membuta Mocca berbeda dengan musisi lainnya. Namun karena perbedaan dan keunikan inilah yang membuat mereka bisa pergi keluar negeri dan tampil di acara berskala internasional.
Selama karirnya Mocca telah menghasilkan 2 EP dan 3 album penuh. Band yang albumnya masuk 150 Greatest Indonesian Albums of All Time ini juga didaulat untuk menjadi pembuka sekaligus berkolaborasi dengan band international asal Swedia, Club 8.
Pada tahun 2004 dan 2007 Mocca juga didaulat untuk menjadi salah satu headliners di sebuah festival di Jepang. Tak hanya itu Malaysia, Singapore dan South Korea juga pernah mereka singgahi dan mendapat sambutan yang bagus dari penggemarnya.

7. Rocket Rockers

Tahun 2011 menjadi momentum Rocket Rockers dalam perilisan albumnya. Setelah sukses menggelar promo tour di beberapa kota di Indonesia, mereka pun mencoba untuk merambah ke negara tetangga, Malaysia dan Singapura.
Ini merupakan kedua kalinya Rocket Rockers datang di Malaysia sementara di Singapura adalah pertama kali bagi mereka. Tetapi sambutan yang merekah harapkan sangat menggembirakan. Pasalnay publik di sana sangat mengenal lagu yang mereka bawakan. Rocket Rockers juga berencana untuk menggelar tur di Thailand dan Filipina dalam waktu dekat ini.

8. Burgerkill

Eksistensi Burgerkill membuahkan hasil yang cukup signifikan. Meniti kariri dari bawah hingga sekarang menuai sebuah era keemasan. Pada tahun 2004 Burgerkill mendapat penghargaan terbesar dari AMI Awards dalam kategori Best Metal Production.
Kiprah Burgerkill tak berhenti di situ. Mereka terus berevolusi dan sempat menggelar tur di kota-kota besar pulau Jawa dan BAli bersama Psycroptic (death metal Australia) dan Nemesis bertajuk Allegience to Metal tour 2009. Band yang juga pernah sepanggung dengan The Black Dahlia Murder, As I Lay Dying dan Himsa ini juga pernah menggelar konser di Malaysia dan Australia.
Burgerkill juga telah sign kontrak dengan label Australia, Xenophobic Records untuk perilisan album kelima, Venemous. Gebrakan apalagi yang akan dilakukan oleh Burgerkill selanjutnya?

9. The Trees And The Wild

Sebagai pendatang baru The Trees And The Wild terus merengsek ke depan. Kengototannya dalam berkarir membuahkan hasil dengan pencapaian untuk bisa tampil di luar negeri. Mereka mengaku kaget musiknya bisa diterima di Eropa.
Band indie pop asal Bekasi ini berangkat ke Eropa kemarin Selasa 18 September 2012. Mereka dijadwalkan akan menggelar konser di 7 kota di beberapa negara. Berikut jadwalnya.
20 September – “Call of the Tiger” di Reeperbahn Festival: Hamburg, Jerman.
22 September – Myymälä2, Europe-Asia Roundtable Summit: Helsinki, Finland
23 September – Monsters of Pop Festival: Telakka, Tampere, Finland
25 September – Kink Konk: Tartu, Estonia
26 September – The Red Emperor: Tallinn, Estonia
27 September – The Love Shack: Tallinn Estonia
28 September – Helsinki International Film Festival: Dubrovnik, Helsinki, Finland

10. White Shoes And The Couple Company

Bermusik adalah seuatu dari hati dan bukan kehendak dari pasar. Meski out of box, orang tetap akan mengapresiasinya dan mendapat hati di penggemarnya. terkadang musik genre seperti ini atetap langgeng berbeda dengan mereka yang dibentuk oleh pasar.
Seperti halnya White Shoes And The Coupe Company yang memilih genre percampuran dari pop, funk dan jazz dan dianggap jadul bagi anggapan beberapa orang. Walau seluruh lagunya berbahasa Indonesia, namun apresiasi datang dari negara lain. Bahkan Minty Fresh, label rekaman asal Chicago, Amerika pun merilis albumnnya.
WSATCC juga sempat menggelar tur di luar negeri. Dua kali mereka tampil di Amerika, pertama di CMJ Music Marathon dan SXSW Music Festival. WSATCC baru saja menggelar tur Eropanya dan tampil di 2 negara yaitu Perancis dan Belanda.

-----------------------

sumber: Klik Disini

No comments:

Post a Comment