Thursday, September 14, 2023

Pengalaman menonton pertandingan badminton hari kedua di Istora Senayan (14 Juni 2023)

Hari kedua, kami berniat ingin membeli tiket kategori VIP. Karena itulah, sebelum Subuh kami sudah berpakaian rapih dan menyiapkan apa saja yang dibawa. Dan setelah Subuh, kami berangkat menuju Istora Senayan. Kami pergi naik mobil online ke stasiun kereta terdekat (Stasiun Pondok Cina).

Sampai di sana, kami naik kereta ke Stasiun Sudirman. Lalu, dari Stasiun Sudirman kami menuju ke Stasiun MRT terdekat. Kami pun menaiki MRT ke Stasiun Istora Mandiri. Dari Istora Mandiri, kami berjalan mengikuti orang lain yang juga akan menuju Istora Senayan.

Sesampainya di luar Istora Senayan, kami mencari tempat penitipan barang. Tukang jualan pakai gerobak yang kemarin dititipkan barang sudah penuh tempat penitipannya. Kami harus mencari tempat penitipan barang di penjual yang lain. Ada sekitar 3 penjual yang kami tanya, ada yang spontan menolak dititipkan barang, ada juga yang bilang menolak tapi merekomendasikan penjual lain di tempat yang agak jauh untuk menitipkan barang bawaan. Kami pun berjalan menuju tukang jualan yang agak jauh untuk menitipkan barang. Tukang jualan tersebut bilang kalau menitipkan barang bisa sampai sebelum jam 9 malam (sebelum tutup). Kami membawa barang seperlunya ke dalam area Istora Senayan.

Dari sana, kami berlari menuju area Istora Senayan untuk mengantri tiket. Petugas setempat memberitahukan bahwa tiket pertandingan kategori VIP sudah habis terjual. Akhirnya, kami memutuskan untuk membeli tiket kategori 1. Kami berbagi tugas, satu orang mengantri tiket dan satunya lagi membawakan barang yang akan dibawa masuk. Sambil mengantri, kami melihat jam sudah sekitar jam setengah 9. Berarti setengah jam lagi pertandingan dimulai. Kami berharap bisa segera mendapatkan tiket dan menonton pertandingan dari pertandingan pertama, karena di pertandingan pertama ada atlet-atlet favorit kami yang bertanding. Setelah mengantri, akhirnya kami dapat tiket juga walaupun bukan kategori VIP.

Kami berlari menuju area pertandingan karena pertandingan pertama yang kami tunggu-tunggu akan dimulai. Kami berlari menuju gate yang dekat court 2 karena dari sana kami bisa melihat court 2 sekaligus court 1. Pertandingan pertama di court 1 ada atlet favorit kami (Akane Yamaguchi) (JPN) yang akan melawan Zhang Yi Man (CHN) di R32. Dan pertandingan pertama di court 2 ada atlet-atlet favorit kami (Yuta Watanabe & Arisa Higashino / WataGashi pair) (JPN) yang akan melawan Supak Jomkoh & Supissara Paewsampran (THA) di R32. 

Kami tidak memperhatikan match 1 di court 3, pertandingan antara Lee Cheuk Yiu vs Li Shi Feng. Kami lebih fokus pada pertandingan Akane Yamaguchi di court 1 dan WataGashi pair di court 2. Akane-san dan lawannya sudah melakukan pemanasan, saling memberikan shuttlecock dengan santai. Saat Akane-san dan lawannya akan bertanding, WataGashi pair dan lawannya memasuki area pertandingan. Saat WataGashi pair melakukan pemanasan, terdengar suara penonton yang meneriakkan "Happy birthday Yuta..." karena hari sebelumnya (13 Juni) adalah hari ulangtahunnya Yuta Watanabe. Saking semangatnya ikut meneriakkan Happy birthday, kami baru sadar kalau Akane-san dan Yi Man sudah mulai bertanding. Pertandingan berlangsung menegangkan. Di set 1, atlet-atlet favorit kami (Akane Yamaguchi & WataGashi pair) kalah. Akane kalah dengan skor 6-21 dari lawannya, sementara itu WataGashi pair kalah dengan skor 12-21 dari lawannya.

Kami menginginkan agar terjadi rubber (pertandingan 3 set) dan atlet-atlet favorit kami menang. Di set 2, kami sangat senang karena atlet-atlet favorit kami menang (Akane menang 21-7 dari lawannya, WataGashi pair menang 21-13 dari lawannya) dan terjadi rubber. Kami sesekali memperhatikan pertandingan di court 3 (Cheuk Yiu vs Shi Feng) untuk mengurangi ketegangan melihat court 1 (Akane-san) dan court 2 (WataGashi pair)

WataGashi menghasilkan banyak poin dibandingkan lawannya dan akhirnya menang dengan skor 21-7 di set 3. Tetapi, di set 3 Akane-san dan Yi Man saling merapatkan skor, pada akhirnya Akane-san menang karena kesalahan dari Yi Man di 2 poin terakhir. 

Match kedua di court 1 ada Jin Yu Jia & Wong Jia Ying Crystal (SIN) vs Jongkolphan Kititharakul & Rawinda Prajongjai (THA). Match 2 di court 2 adalah pertandingan antara Beiwen Zhang vs Kirsty Gilmour. Match kedua di court 3 ada Lee Chun Hei Reginald & Ng Tsz Yau (HKG) vs Ye Hong Wei & Lee Chia Hsin (TPE). Kami tidak terlalu memperhatikan salah satu court saat match 2.

Match 3 di court 1 ada Chico Aura Dwi Wardoyo (INA) vs Loh Kean Yew (SIN). Terdengar teriakan "Eaaa... eaa..." saat pemanasan dan pertandingan karena Kean adalah salah satu atlet terfavorit saat bertanding di Istora. Match ketiga di court 2 adalah pertandingan antara TangTse pair (Tang Chun Man & Tse Ying Suet) (HKG) vs KimJeong pair (Kim Won Ho & Jeong Na Eun) (KOR). Aku memperhatikan pertandingan TangTse pair vs KimJeong pair karena kami selalu takut kalau mereka melawan pair XD favorit kami. Match 3 di court 2 antara Aakarshi Kashyap (IND) vs An Se Young (KOR) hampir tidak kami perhatikan sama sekali (hanya lihat sekali & langsung menonton pertandingan di court lain).

Kami menonton hingga match ke-4 di setiap court. Match 4 di court 1 antara Michelle Li (CAN) vs Kim Ga Eun (KOR) tidak terlalu kami perhatikan. Match keempat di court 2 antara Lakshya Sen vs Lee Zii Jia cukup seru walaupun tidak rubber. Kami ingin sekali memperhatikan pertandingan pair satu negara antara SakuMiya pair (Rena Miyaura & Ayako Sakuramoto) (JPN) vs MatsuShida pair (Nami Matsuyama & Chiharu Shida) (JPN) pada match 4 di court 3, tapi terlalu jauh karena posisi kami lebih dekat dengan court 2. Karena itu, kami melihat pertandingan SakuMiya pair vs MatsuShida pair dari jarak jauhsambil melihat skor di website tournament software. Pertandingan dilakukan secara rubber & dimenangkan oleh SakuMiya pair dengan skor 21-16, 19-21, 21-17. 

Lalu, kami lanjut Isoma. Kami mencari makan di sekitar Istora Senayan yang bisa bayar pakai QRIS. Akhirnya, kami menemukan sebuah tempat yang menyediakan nasi pakai lauknya (walaupun porsinya sangat sedikit). Kami membeli seporsi untuk berdua karena harganya yang tidak murah (sekitar Rp 30.000). Setelah itu, kami ke mushalla. Lalu, kami pergi membeli kopi Kapal Api hangat segelas kecil (gelas kertas) untuk berdua agar mendapatkan sepasang balon tepuk. Ketika mengantri kopi, pertandingan antara Mayu Matsumoto & Wakana Nagahara (NagaMatsu pair) (JPN) vs Kim So Yeong & Kong Hee Yong (KimKong pair) (KOR). Saat ingin meminum kopinya, terdengar pertandingan antara Praveen Jordan & Melati Daeva Oktavianti (PraMel pair) vs Chan Peng Soon & Cheah Yee See (ChanCheah pair) sudah dimulai dan juga pertandingan antara Kanta Tsuneyama (JPN) vs Jonatan Christie (INA) akan dimulai. Kami segera menghabiskan kopi yang masih panas karena ingin menonton pertandingan-pertandingan tersebut. 

Kami menonton dekat court 2, dan di court tersebut sedang berlangsung pertandingan antara NagaMatsu pair vs KimKong pair. Pertandingan berlangsung seru, kedua pair itu smashnya kencang. Pertandingan dimenangkan oleh NagaMatsu pair

Pertandingan-pertandingan setelahnya juga sangat seru. Saking serunya, kami ingin menonton hingga malam hari. Tapi sayangnya, karena waktu sudah malam, kami hanya bisa menonton hingga pertandingan ke-10 di court 1 antara Hans-Kristian Solberg Vittinghus (DEN) vs Anthony Sinisuka Ginting (INA).

Setelah itu, kami keluar area Istora Senayan untuk mengambil barang yang kami titipkan. Kami pun berjalan menuju stasiun MRT Istora Mandiri, naik MRT ke Stasiun MRT Dukuh Atas BNI. Dari sana, kami berjalan menuju Stasiun Sudirman untuk naik KRL. Kami turun di Stasiun Depok Baru karena kami pikir TJ ke BKN masih ada. Ternyata, kata supirnya TJ tidak beroperasi lagi karena sudah malam dan TJ nya baru saja dibersihkan. Akhirnya, kami naik mobil online untuk pulang ke rumah. 

Wednesday, September 13, 2023

Pengalaman menonton pertandingan badminton hari pertama di Istora Senayan (13 Juni 2023)

Kami berdua sudah melakukan persiapan untuk pergi ke Istora Senayan pada hari ini. Membawa barang pribadi dan lainnya. Kami juga sudah sarapan pagi dengan lauk yang ada. Sekitar jam 6 lewat (hampir setengah 7), kami memesan mobil online melalui aplikasi untuk ke Stasiun Pondok Cina. Belasan menit kemudian, mobil online pun datang dan kami pergi ke Stasiun Pondok Cina.

Kami menunggu di stasiun Pondok Cina arah Jakarta Kota. Di stasiun sudah ramai penumpang yang akan menaiki kereta ke arah Jakarta Kota. Untuk kereta arah Bogor, penumpangnya terlihat tidak seramai itu. Ketika kereta datang, kami tidak langsung naik karena sangat padat. Dan kami menaiki kereta berikutnya. 

Kami melakukan transit di Stasiun Manggarai. Di stasiun Manggarai, kami pindah jalur ke arah Duri/ Angke untuk menunggu kereta ke arah Sudirman. Saat kereta datang, kami menaikinya. Namun, kereta tidak langsung jalan karena ada satu kereta lain ke arah yang sama yang dikhususkan untuk penumpang yang buru-buru. Sekitar lima belas menit kemudian, kereta pun berjalan. 

Kami turun di Stasiun Sudirman. Kami melakukan tap out kartu Commuter Line untuk keluar dari stasiun. Di luar stasiun, kami memesan mobil online lagi ke Hotel Fairmont. Sambil menunggu mobil online, kami pun bertanya ke ojek pangkalan berapa ongkos ke Hotel Fairmont. Ternyata ongkosnya sekitar 30 ribu per orang (kalau berdua sekitar 60 ribu), lebih mahal dari ongkos mobil online berdua yang kurang dari 50 ribu. Beberapa saat kemudian, mobil online pun datang dan kami segera menuju ke Hotel Fairmont. 

Dalam perjalanan, kami melihat banyak kendaraan (terutama mobil) di depan kami, artinya terjadi kemacetan. Tadi di paragraf sebelumnya, kami lupa bilang kalau kami ke Hotel Fairmont terlebih dahulu untuk menitipkan hadiah ke beberapa atlet. Waktu sudah menunjukkan jam 8 lewat, yang berarti tidak terlalu lama lagi pertandingan akan dimulai (pukul 9 pagi). Setelah bermacet-macetan, kami tiba di Hotel Fairmont. Kami pun masuk ke hotel dan menemui resepsionis hotel.

Kami bilang ke resepsionis tersebut kalau ingin menitipkan hadiah ke beberapa atlet dari Jepang, tapi ternyata hotel para atlet tersebut sudah pindah ke hotel lain. Kami pun bertanya lagi apakah 1 atlet asal Denmark dan 1 atlet lain asal Chinese Taipei menginap di hotel tersebut, dan ternyata mereka menginap di hotel tersebut. Kami menitipkan hadiah untuk dua atlet itu ke resepsionis hotel. Setelah itu, kami bertanya kembali di mana biasanya para atlet menginap, agar kami bisa menitipkan hadiah untuk atlet yang belum diberikan. Ternyata ada dua hotel lainnya yang berjarak ratusan meter dari hotel Fairmont. Dengan bermodalkan peta di Google Maps, kami berjalan menuju hotel yang dimaksud. 

Sampai di sana, kami menanyakan kepada resepsionis hotel apakah bisa memberikan hadiah ke atlet. Ternyata tidak bisa. Kalaupun bisa, harus janjian dulu sama atletnya. Sambil membawa barang masing-masing sebanyak 2 tas (total 4 tas), kami pun bergegas ke luar hotel untuk memesan mobil online ke pintu utama Istora Senayan untuk menonton pertandingan.

Kami pun menaiki mobil online tersebut setelah mobilnya datang. Driver mobil online menebak kalau kami akan menonton sebuah pertandingan. Beliau hanya tahu atlet badminton pada pertandingan ASEAN Games yang lalu. Kami ceritakan saja kalau kami akan menonton pertandingan badminton di mana ada banyak atlet dari berbagai negara yang datang untuk bertanding. Kami juga melihat live score di website BWF untuk memastikan pertandingan siapa saja yang terlewatkan.

Akhirnya kami telah sampai. Kami menukarkan tiket dengan menyerahkan bukti e-tiket yang sudah diprint ke loket yang ada. Setelah itu, kami mendapatkan tiket fisik. Tiket tersebut kami tukarkan dengan gelang kertas. Setelah itu, kami bertanya kepada petugas terdekat di mana kami bisa menitipkan barang. Petugas itu bilang bisa menitipkan barang di gedung seberang Istora Senayan. Kami segera ke tempat yang dimaksud. Setelah bertanya kepada orang yang ditemui, ternyata di sana tidak ada tempat penitipan barang. Selain ada resto cepat saji, tempat sebuah komunitas, dan 1-2 tempat lainnya, yang kami lihat hanya gudang yang berisi banyak barang, salah satunya helm ojek online. 

Tapi permasalahan baru pun muncul. Kami tidak bisa menitipkan tas di manapun karena tidak ada tempat penitipan. Akhirnya, seorang polisi yang berjaga di sana memberikan solusi untuk menitipkan tas di salah satu penjual yang pakai gerobak. Kami pun menitipkan tas di sana. Dari luar, terdengar pertandingan salah satu pair ganda campuran (XD) yang ingin ditonton sudah dimulai. Dengan membawa barang seperlunya (handphone dan dompet), kami buru-buru menyeberang ke Istora Senayan untuk menonton pertandingan.

Di Istora Senayan, kami menunjukkan gelang menonton untuk discan. Kami pun berlari dan menuju ke tempat pertandingan berlangsung melalui salah satu gate

Saat memasuki area pertandingan di bangku penonton bersama kembaranku, aku merasa sangat deg degan. Mungkin karena mendengar sound yang sangat kencang dan aku lupa membawa earplug untuk meredam suara bising. 

Kami menonton setiap pertandingan sambil sesekali merekamnya melalui ponsel. Kami menonton dekat court 2, di mana pertandingan atlet-atlet favorit Badminton Lovers Indonesia berlangsung, yaitu Kang Min Hyuk & Seo Seung Jae (KangSeo pair) KOR vs Lu Ching Yao & Yang Po Han (LuYang pair) (TPE) dari sektor ganda putra. Setiap poin yang mereka hasilkan membuat fans menjerit, apalagi saat rubber di set 3 kedua pair itu saling menyusul skornya.

Tapi fokusku terpaku pada court 3 di mana pair ganda campuran yang ingin kutonton tadi (Yuki Kaneko & Misaki Matsutomo - KaneMatsu pair) vs pair ganda campuran asal China (Jiang Zhen Bang & Wei Ya Xin - JiangWei pair). Di set 1, JiangWei menang. Aku kurang puas, di dalam hati aku ingin mereka dan KaneMatsu rubber. Dan di set 2, KaneMatsu menang. Mereka berdua mainnya bagus di set 2. Aku pun senang karena bisa lihat Misaki Matsutomo lebih lama lagi. 

Tapi, di set 3 KaneMatsu pair kalah dan JiangWei pair menang. Banyak eror dari KaneMatsu pair, terkadang nabok net, shuttlecock out, pukulan tidak sampai net, dan sebagainya. Kami pun berlanjut melihat court 2 yang hampir selesai. Terlihat KangSeo pair unggul jauh dibandingkan LuYang pair dan akhirnya menang. Terdengar penonton heboh atas kemenangan pair asal Korea Selatan itu. Ada juga yang menyemangati LuYang pair yang kalah. 

Kami menonton banyak pertandingan atlet badminton dari berbagai negara. Aku tidak terlalu memperhatikan pertandingan antara Shi Yu Qi (CHN) vs Ng Tze Yong (MAS). Aku pun agak terlewat melihat pertandingan antara Nozomi Okuhara (JPN) vs Yeo Jia Min (SIN) yang hanya berlangsung 4 menit karena Nozomi retired dan tidak melanjutkan pertandingan. Sesekali kami memperhatikan pertandingan antara Rin Iwanaga & Kie Nakanishi (IwaNaka pair) (JPN) vs Treesa Jolly & Gayatri Gopichand Pullela (Treesa Gayatri pair) (IND) yang seru karena rubber (3 set). 

Kami lebih memperhatikan court 2 karena tempat duduk kami dekat dari court 2. Kami menonton pertandingan antara Zheng Si Wei & Huang Ya Qiong (YaSi pair) vs Adnan Maulana & Nita Violina Marwah (AdNit pair) berlangsung cukup seru di set 1 (AdNit pair bisa mengambil beberapa poin dari YaSi pair), dan set 2 YaSi pair unggul jauh. Lalu, dilanjutkan pertandingan antara Tai Tzu Ying (TPE) vs Han Yue (CHN) di court yang sama. Pertandingan berlangsung cukup sengit, keduanya berusaha mendapatkan setiap poin demi poin hingga 21 di setiap set. Tzu Ying menang dengan skor 21-15 di set 1 & dan 21-17 di set 2.

Kami tidak begitu memperhatikan court 3, tiba-tiba saja terlihat Christo Popov meminta perawatan medis di akhir set 2. Chou Tien Chen (CTC) yang menjadi lawannya terlihat merasa bersalah kepada Christo. Tetapi, mereka tetap melanjutkan pertandingan sampai set 3. CTC bermain sangat santai agar Christo tidak merasa kesakitan. Pada akhirnya, CTC menang. 

Setelah pertandingan antara IwaNaka pair dan lawannya, ada pertandingan antara Kento Momota vs Ng Ka Long Angus. Saat Momota-san memasuki lapangan, banyak penonton termasuk kami yang meneriakkan namanya. Momota-san adalah atlet kesayangan badminton lovers Indonesia. Kami dan penonton lainnya memberikan semangat kepada Momota-san walaupun skornya ketinggalan jauh dibandingkan Ka Long. Pada akhirnya, Momota tidak menang. Setelah Momota vs Ka Long, di court 1 dilanjutkan pertandingan antara Pusarla V. Sindhu (IND) vs Gregoria Mariska Tunjung (INA).

Setelah Tzu Ying vs Han Yue, di court 2 ada pertandingan antara Prannoy H. S. (IND) vs Kenta Nishimoto (JPN). Di court 3, ada pertandingan antara Meilysa Trias Puspitasari & Rachel Allessya Rose (MeiRose pair) (INA) vs Vivian Hoo & Lim Chiew Sien (VivianLim pair) (MAS) yang berlangsung sengit karena rubber. 

Di court 1, setelah Sindhu vs Gregoria ada Ong Yew Sin & Teo Ee Yi (OngTeo pair) vs M.R. Arjun & Dhruv Kapila (ArjunKapila pair) yang berlangsung seru karena rubber (3 set). Di court 2, setelah Prannoy vs Kenta, ada Dechapol Puavaranukroh & Sapsiree Taerattanachai (BassPopor pair) (THA) vs Zachariah Josiahno Sumanti & Hediana Julimarbela (ZachBel pair) (INA).  Di court 3, setelah MeiRose pair vs VivianLim pair ada Ren Xiang Yu & Tan Qiang (RenTan pair) (CHN) vs Lee Jhe-Huei & Yang Po-Hsuan (LeeYang pair) (TPE) tapi aku tidak terlalu memperhatikan. 

Setelah BassPopor pair vs ZachBel pair, kami melihat permainan Zhang Shu Xian & Zheng Yu (ZhangZeng pair) (CHN) dan kami cukup terpukau karena smashnya kencang walaupun banyak juga erornya. Dan lawan ZhangZeng pair yaitu Margot Lambert & Anne Tran asal Prancis yang bermain baik dan punya potensi kalau lebih sering ikut world tour melawan pemain WD top. 

Aku tidak terlalu memperhatikan court 3 karena jauh. Aku hanya lihat sesekali saja. Setelah pertandingan antara RenTan pair vs LeeYang pair selesai, Ratchanok Intanon (May) (THA) vs Wen Chi Hsu (TPE) bertanding. Lalu, dilanjutkan dengan pertandingan antara Kantaphon Wangcharoen (THA) vs Wang Tzu Wei (TPE).

Goh Soon Huat & Lai Shevon Jemie (GohLai pair) vs Rehan Naufal Kusharjanto & Lisa Ayu Kusumawati (ReLis pair) (INA) bertanding di court 1 setelah OngTeo pair vs ArjunKapila pair. Kami hanya lihat mereka di set 1.

Kami melihat Hiroki Midorikawa & Natsu Saito (MidoSai pair) (JPN) vs Chen Tang Jie & Toh Ee We (ChenToh pair) (MAS) di court 3 sebentar karena sudah sore.

Selain melihat court 3, kami menonton hingga pertandingan ke-8 di court 2 antara FajRi pair (Fajar Alfian & Muhammad Rian Ardianto) (INA) vs Jeppe Bay & Lasse Mølhede (DEN) berlangsung beberapa menit karena hari sudah sore.

Akhirnya, kami keluar area Istora Senayan dan menuju ke mall f(x) Sudirman untuk mencari makanan sekaligus bersantai sebelum pulang ke rumah.